TEMPO.CO, Jakarta – Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi pertanian yang dilanda Topan Khanun dan mengawasi helikopter militer yang menyemprotkan pestisida dalam upaya menyelamatkan tanaman, kata media pemerintah pada Jumat 18 Agustus 2023.
Kim mengunjungi sawah di Provinsi Kangwon yang telah dibanjiri oleh topan, tetapi memperkirakan “pemulihan total dari kerusakan” berkat patriotisme tentara yang membantu menyelamatkan hasil panen, lapor Kantor Berita KCNA.
Gambar KCNA menunjukkan Kim, dengan jaket putih dan celana panjang, berjongkok di tepi sawah sementara helikopter militer menyemprot tanaman.
Pemimpin Korea Utara itu mengatakan tanggapan cepat militer terhadap kerusakan topan telah “melakukan keajaiban memulihkan lahan pertanian yang terendam banjir dalam rentang waktu singkat”.
Topan Khanun menerjang Korea Utara pada pekan lalu, sebuah negara di mana bencana alam dapat menghancurkan karena infrastruktur yang lemah dan deforestasi yang meluas. Hal ini meningkatkan kerentanan pangan akibat banjir.
Kunjungan itu dilakukan beberapa jam setelah Dewan Keamanan PBB menuduh rezim Korea Utara menghabiskan banyak uang untuk program senjata nuklirnya, sementara rakyatnya kelaparan dan kekurangan kebutuhan pokok.
Pada Kamis, agen intelijen Korea Selatan mengatakan kepada anggota parlemen bahwa warga Korea Utara yang tewas karena kelaparan antara Januari hingga Juli berjumlah lebih dari dua kali lipat rata-rata tahunan baru-baru ini yaitu 110 orang.
Hal ini diungkapkan anggota parlemen Yoo Sang-bum mengatakan kepada wartawan setelah pengarahan.
Korea Utara secara berkala dilanda kelaparan, dengan ratusan ribu orang meninggal – diperkirakan mencapai jutaan – pada pertengahan 1990-an.
Negara mengadakan pertemuan partai tingkat tinggi pada Februari untuk secara khusus mengatasi kekurangan pangan dan masalah pertanian.
Saat badai mendekati semenanjung, Korut telah melakukan “kampanye dinamis untuk mengatasi bencana iklim abnormal” dan menyerukan langkah-langkah untuk meminimalkan kerusakan pada hasil ekonomi negara itu, lapor media pemerintah.
Awal pekan ini, Kim mencaci pejabat yang “tidak bertanggung jawab” karena gagal mencegah kerusakan akibat badai.
Iklan
Namun, beberapa ahli mempertanyakan seberapa efektif tindakan itu. “Perintah Kim Jong Un untuk memobilisasi pesawat angkatan udara hanyalah sebuah pertunjukan,” kata An Chan-il, seorang pembelot yang menjadi peneliti yang menjalankan Institut Dunia untuk Studi Korea Utara.
“Waktu yang tepat untuk penyemprotan pestisida pada tanaman telah berlalu,” katanya, seraya menambahkan bahwa ketergantungan pada militer untuk memulihkan kerusakan akibat topan menunjukkan sumber daya lain yang tersedia mungkin habis.
Quoted From Many Source