Tips Hindari Penipuan dan Pemalsuan saat Belanja Online dari Pakar

Berita135 Dilihat

TEMPO.CO, Jakarta – Penipuan dan pemalsuan barang marak terjadi setiap belanja online. Ketua Umum Sobat Cyber Indonesia, Virna Lim, menekankan pentingnya menjaga keamanan agar tidak mengalami penipuan atau pemalsuan saat belanja online.

“Permasalahan ini tentunya bukan hanya merugikan konsumen tetapi juga pemilik hak cipta dan perekonomian negara,” kata Virna dalam lokakarya bertema “Main Aman saat Bertransaksi Online” yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi, Rabu, 9 Agustus 2023.

Ia menilai saat ini platform belanja online semakin beragam, tak hanya di e-commerce tetapi juga di media sosial. Untuk itu diperlukan kehati-hatian agar tidak tertipu saat belanja. Virna memberi beberapa tips yang bisa diterapkan agar aman saat berbelanja online, salah satunya dengan mengecek reputasi toko daring. Pastikan konsumen memeriksa testimoni dari pelanggan lain sebelum bertransaksi.

“Toko daring palsu kerap tidak mengaktifkan kolom komentar. Hal ini disengaja untuk menghindari testimoni pelanggan yang tertipu. Jika sebuah akun toko daring berganti nama puluhan kali hampir dipastikan adalah toko palsu,” jelasnya.

Hindari gaya hidup boros
Desainer dan fotografer Djaka Dwiandi menambahkan dibutuhkan kehati-hatian dalam bertransaksi daring agar tidak tertipu dan menyesal kemudian hari. Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah dengan memahami seluruh aspek jual beli online kemudian melakukan verifikasi setiap informasi yang bermunculan di internet.

“Ini untuk menghindarkan diri dari risiko transaksi daring, yaitu keamanan data yang buruk, kesalahan pengiriman, kualitas barang tak sesuai pesanan, serta ketidaknyamanan akibat penipuan,” papar Djaka.

Iklan

Sementara itu, Chief Operating Regional East Java of Asia Council for Small Business, Eko Pamuji, mengingatkan segala kemudahan dalam jual beli online memiliki dampak negatif, yaitu gaya hidup boros. Hal itu tidak lepas dari banyaknya e-commerce yang menawarkan diskon maupun promo yang menggiurkan pembeli. Apabila hal tersebut tidak dikendalikan, gaya hidup boros kian merajalela, khususnya di kalangan generasi Z.

Baca Juga  3 Alasan Warga Kampung Bayam Gugat Pemprov DKI dan Jakpro

Eko memberikan sejumlah tips agar terhindar dari gaya hidup boros. Caranya dengan mengendalikan diri dalam beraktivitas di internet, fokus pada kebutuhan dan bukan keinginan, mengupayakan transaksi dengan uang tunai, serta berinternet untuk hal positif.

“Gen Z yang cerdas adalah generasi yang memiliki rencana dan tujuan keuangan yang jelas. Cek saldo bank secara berkala untuk mengetahui posisi keuangan mutakhir. Kemudian, hindari terjerat utang pinjaman online, apalagi yang ilegal. Sisihkan uang penghasilan untuk ditabung atau untuk keperluan yang tak disangka-sangka,” imbaunya.

Lokakarya Literasi Digital merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kemenkominfo dan GNLD Siberkreasi. Lokakarya tersebut diselenggarakan dengan materi yang didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yaitu kecakapan, etika, budaya, dan keamanan digital.

Pilihan Editor: Perlunya UMKM Terus Berinovasi, Pengamat Sebut Alasannya



Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *